TIPS MENDAPATKAN PERHATIAN ORANG TUA
Salah satu kebutuhan paling pokok bagi anak adalah
memiliki ikatan kasih sayang dengan seorang dewasa yang melindunginya.
Sejak berusia tujuh atau delapan bulan, mulai muncul cara bertingkah
laku yang memastikan ikatan kasih sayangnya dengan tokoh orangtua
tertentu. Anak menyatakannya dengan tersenyum, senang kalau dibelai,
sedih kalau kehilangan kontak, takut pada orang tidak dikenal yang
mengikutinya dan sebagainya.
Anak belajar banyak cara mencari perhatian pada usia satu sampai tiga
tahun. Cara mencari perhatian itu bisa berbentuk perilaku buruk yang
menuntut perhatian orangtua dan bahkan berisiko untuk dihukum. Minta
perhatian terus-menerus dari orangtua yang sibuk atau lelah akan
menjengkelkan dan anak bisa ditolak dalam bentuk dimarahi.
Cara yang paling sering dilakukan anak-anak yang mencari perhatian
adalah tidak mau makan, berteriak-teriak kalau dibawa ke ranjang,
menolak berbaring, menolak duduk di toilet, menahan kencing dan buang
air besar, sengaja buang air besar atau kecil di ranjang atau di kamar,
membentur-benturkan kepala, mengeriut-ngeriutkan gigi, sakit perut,
tidak berminat pada pelajaran sekolah, keras kepala berlebihan, dan
sebagainya.
Apa penyebabnya?
Dalam sejumlah kasus, anak-anak berbuat ulah karena kebutuhan
dasarnya untuk mendapat pengakuan sebagai manusia tidak diakui. Ia tidak
dipuji, tidak pula cukup dicintai dan tidak diberi tanggung jawab yang
diinginkannya. Kalau anak itu menyadari bahwa berbuat nakal merupakan
cara satu-satunya untuk menarik perhatian, ia akan mengumbar kenakalan.
Cara mencari perhatian yang tidak pandang bulu itu bisa juga
disebabkan karena adanya kerusakan otak atau akibat kecemasan karena
tidak yakin akan adanya kelekatan ikatan kasih sayang yang kuat.
Banyak anak yang mencari perhatian dengan berbuat kenakalan.
Kelirunya guru dan orangtua malah lebih memberi perhatian pada
kenakalannya itu, yaitu dengan memarahinya misalnya. Anak jadi serasa
diberi angin untuk mengumbar kenakalannya kalau orangtua dan guru cepat
bereaksi pada perbuatan mereka. Untuk ini cara yang terbaik adalah tidak
menggubrisnya.
Bagaimana menanganinya?
Jangan membuat anak merasa seakan-akan orangtua menikmati kenakalan
mereka. Sebaiknya orangtua tidak menggubris muslihatnya itu. Tidak
menanggapinya lebih baik daripada memperingatkan atau mengancam sebelum
ia berbuat, atau menghukum setelah ia melakukan perbuatannya. Anak harus
dibuat mengerti bahwa ia sudah terlalu tua untuk melakukan tingkah laku
seperti itu.
Jenis mekanisme yang dipakai kebanyakan anak untuk mengurangi
ketegangannya adalah agresi, substitusi, menarik diri, proyeksi,
supresi, dan reaction formation. (How To Shape Your Kids Better)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar